https://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/issue/feedDIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATAN2025-01-19T00:58:46+00:00Ratna Dewi Putriratnadewi@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan diterbitkan 4 (4) kali dalam setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Redaksi menerima tulisan tentang hasil penerapan penelitian sebagai inovasi yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, pengembangan keilmuan dan kepakaran yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat pada bidang kesehatan, keperawatan,kebidanan, kedokteran dan kesehatan masyarakat jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas pengabdian masyarakat dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan untuk publikasi termasuk tehnologi kesehatan yang menunjang perkembangan kesehatan terkini Jurnal ini berisi naskah tentang Ilmu Kesehatan yang meliputi: kedokteran, Kebidanan, Gizi, keperawatan, Psikologi, komunitas, kesehatan Reproduksi, Kesehatan Lansia, Kesehatan Masyarakat, termasuk herbal dalam kesehatan.</p>https://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/109PEMANFAATAN BAHAN LOKAL DALAM MENURUNKAN ANEMIA DAN GEJALA PMS PADA REMAJA PUTERI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGPURA2024-12-02T14:58:23+00:00Ari Antinimahira.ari09@gmail.comIrna Trisnawatitazkiyah_suparno@yahoo.co.idMarisa Apriantiafriyantimarisa@gmail.com<p><strong>Latar Belakang :</strong> Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut <em>World Health Organization</em> tahun 2013, prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Kerentanan anemia pada remaja putri terjadi karena proses kehilangan darah saat menstruasi. Remaja putri mengalami menstruasi yang dapat menyebabkan terjadinya beberapa gangguan salah satunya yaitu <em>Pre menstrual Syndrome</em> (PMS). Penyebab munculnya gejala-gejala PMS masih belum diketahui secara pasti tetapi perubahan hormonal, prostaglandin, diet, obat-obatan dan gaya hidup merupakan beberapa penyebab munculnya PMS yang dapat mempengaruhi kerja hormon serotonin di otak. Salah satu bahan makanan alam yang mengandung Zat besi, Kalsium dan Vitamin C cukup tinggi adalah daun Kelor.<strong>Permasalahan</strong>: Pengetahuan remaja puteri terhadap penatalaksanaan anemia masih rendah sehingga berdampak pada kualitas hidup remaja. <strong>Solusi yang ditawarkan</strong> : Pemberian penyuluhan dan cara membuat puding kelor dan jagung manis, <strong>Jenis Mitra : </strong>Remaja puteri dan remaja puteri anemia dan PMS Desa Tanjung Pura (7 orang), Desa Tanjung Mekar (7 orang). <strong>Jadwal kegiatan</strong>: Pebruari sd November 2024. Jumlah kegiatan 14 kali (masing masing mitra 7 kali). Metoda Pelaksanaan terdiri dari : persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. <strong>Target</strong>: Pengetahuan dan keterampilan kader remaja puteri meningkat</p>2024-12-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/103A EDUKASI POTENSI TANAMAN HERBAL UNTUK PENGOBATAN DIABETES MELITUS DI POKTAN MEKAR PERMAI TANGERANG SELATAN2024-10-31T11:28:20+00:00Lidya Pratiwi Afri Tjajalidyapratiwiafritjaja@wdh.ac.idGina Auliaginaaulia@wdh.ac.idLaras Tri Saputrilarastrisaputri@wdh.ac.idMochammad Widya Pratamamochammadwidyapratama@wdh.ac.idGandes Winarnigandeswinarni@wdh.ac.idDaviet Dwi Kuncorodavietdwikuncoro@wdh.ac.idNenden Nurhasanahnendennurhasanah@wdh.ac.idGita Ayuningtyasgitaayuningtyas@wdh.ac.idChayla Zania Fatyachayla@gmail.comRahma Aluvia Fahriantierahma@gmail.com<p>Permasalahan kesehatan yang dihadapi dunia khususnya Indonesia dipengaruhi oleh gaya hidup, budaya makan atau pola makan, faktor lingkungan, olahraga dan stress menyebabkan penyakit diabetes melitus. Tanaman obat tradisional dapat menjadi sumber dari berbagai senyawa bioaktif, terutama senyawa fenolik. Mengonsumsi makanan/minuman yang kaya akan senyawa fenolik dapat menurunkan risiko beberapa penyakit tidak menular, seperti diabetes tipe 2 dan aterosklerosis. Tujuan kegiatan pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman peserta kelompok tani tentang potensi tanaman herbal untuk pengobatan diabetes melitus. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen dan mahasiswa STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Metode yang dilakukan adalah ceramah penyampaian materi edukasi dan tanya jawab serta pemberian brosur. Kegiatan dilaksanakan di Poktan Mekar Permai Tangerang Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Selama kegiatan berlangsung peserta sangat antusias dan aktif pada saat diskusi. Saat evaluasi tanya jawab di akhir acara, peserta pun sebagian besar dapat menjawab pertanyaan dengan antusias sehingga hasil dari edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta.</p>2024-12-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/111IbM EDUKASI DAN PELATIHAN DETEKSI DINI STUNTING DENGAN PENGUKURAN INDEKS MASA TUBUH BALITA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI WILAYAH AISYIYAH RANTING TANJUNG2024-12-09T13:44:48+00:00Ima Syamrotul Muflihahima.syamrotul@gmail.comAlfi NoviyanaNoviyana@gmail.comWulan MargianaMargiana32@gmail.comIsnaeni RofiqochRofiqoch4@gmail.comPurwatiPurwati@gmail.com<p>Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).</p> <p>Skrining stunting dapat diawali dari lingkungan sekitar, dengan mengukur tinggi badan dan berat badan anak untuk mengetahui indeks masa tubuh balita sebagai upaya deteksi dini stunting dan peningkatan kesehatan serta pemantauan tumbuh kembang anak. Maka, setiap orang harus menghitung berapa IMT nya agar mengetahui status gizi tubuhnya normal atau tidak.</p> <p>Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada edukasi dan pelatihan deteksi pertumbuhan balita sebagai deteksi dini stunting dan harapannya edukasi dan pelatihan ini dapat dilanjutkan oleh orangtua balita bekerjasama dengan kader kesehatan.</p> <p>Kata Kunci : edukasi, pelatihan, deteksi dini stunting, indeks masa tubuh</p>2024-12-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/112EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN ANEMIA PADA REMAJA2024-12-09T13:52:16+00:00Marlinamarlina@poltekkes-tjk.ac.idRanny Septianirannyseptiani@yahoo.comIndah Trianingsihindahtrianingsih@poltekkes-tjk.ac.id<p>Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok orang yang bersangkutan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan pada siswi di SMA 1 Sukadana tentang kesehatan reproduksi dan anemia pada remaja sehingga dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan diskusi. Materi diberikan dengan menggunakan media visual dan leaflet dengan metode ceramah, diskusi dan <em>brainstorming</em> tentang kesehatan repoduksi dan anemia pada remaja. Penyuluhan memberikan hasil yang signifikan berupa bertambahnya pengetahuan bagi siswi SMA 1 Sukadana Lampung Timur tentang kesehatan reproduksi dan anemia pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan baik pada Rabu, 31 Januari 2024 di SMA 1 Sukadana Lampung Timur dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswi kelas 10 yang berjumlah 50 orang. Diharapkan terdapat tindak lanjut kegiatan secara <em>continue</em> dalam bentuk pendampingan remaja putri dalam meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi dan bagaimana mencegah anemia dan persiapan menghadapi anemia remaja.</p> <p> </p> <p>Kata kunci : <em>Kesehatan Reproduksi, Anemia, Remaja</em></p>2024-12-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/115PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI ORANG TUA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG STUNTING DI WILAYAH POSYANDU RT 05 KELURAHAN KAYU PUTIH JAKARTA TIMUR2024-12-12T08:54:28+00:00Winancywinancygunawan81@gmail.comSri SukamtiSukamtiSri@gmail.comSyarifahSyarifah33@gmail.com<p>Stunting merupakan salah satu masalah dunia terkait dengan kekurangan gizi pada balita. Balita Stunting di Indonesia Pada Tahun 2019 mencapai 27,67% yang berarti balita stunting mengalami penurunan persentase sebesar 3,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Prevalensi balita stunting di Indonesia jika dilihat dari enam tahun terakhir mengalami penurunan angka dengan rata – rata sebesar 1,6% per tahun, sedangkan target Indonesia dalam upaya menurunkan balita stunting adalah sebesar 3,0% per tahun. Balita stunting di Jawa Barat memiliki prevalensi mencapai 26,21% pada tahun 2019. Pengetahuan ibu/orang tua tentang gizi seimbang menjadi faktor penting terhadap kejadian stunting pada balita. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan menggunakan berbagai media tentang pencegahan stunting untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua khususnya ibu<strong>. </strong>Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua khususnya ibu yang memiliki bayi balita dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini berupa pemberian materi tentang stunting dan dilakukan secara <em>brainstorming</em> sehingga peserta dapat dengan bebas untuk mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, dan dilakukan <em>games</em> untuk lebih menarik peran serta aktif dari peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan peserta tentang stunting meningkat dengan baik, pada awal kegiatan, peserta mengaku tidak mengetahui secara pasti apa itu stunting sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan pendahuluan yang di ajukan, namun peserta dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan pada akhir sesi dengan baik. Kegiatan Pendidikan kesehatan sangat penting dan di rasakan bermanfaat bagi peserta, hal seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin.</p> <p>Kata Kunci : Pengetahuan dan sikap orang tua, stunting, pendidikan kesehatan</p>2024-12-12T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/113DISKUSI INFORMATIF KESEHATAN REPRODUKSI “DIKSI” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI2024-12-10T04:49:51+00:00Fauziah Yulfitriaibufauziahyulfitria@gmail.comMerdeyantiMerdeyanti@gmail.comKarningsihKarningsih@gmail.comDewi NirmalasariNirmalasaridewi@gmail.com<p>Masa remaja merupakan fase penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi remaja putri yang mengalami perubahan signifikan pada aspek biologis, psikologis, dan sosial. Namun, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja putri masih tergolong rendah akibat minimnya akses informasi yang akurat dan stigma sosial. Hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan reproduksi, termasuk kehamilan tidak diinginkan dan infeksi menular seksual. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman remaja putri tentang kesehatan reproduksi melalui sosialisasi dan edukasi. Kegiatan dilaksanakan di Masjid AlMasyhuda Bekasi dengan peserta sebanyak 43 orang, menggunakan metode presentasi, diskusi interaktif, dan distribusi leaflet. Edukasi meliputi pemeriksaan kesehatan (tekanan darah dan kadar hemoglobin) serta penyuluhan tentang perubahan fisik selama pubertas, menjaga kebersihan organ reproduksi, dan penanganan masalah menstruasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan, terlihat dari respons positif dan antusiasme saat diskusi serta evaluasi tanya jawab di akhir acara. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup remaja putri melalui pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi.</p>2024-12-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/119PENYULUHAN DIARE CAIR AKUT PADA IBU BALITA2024-12-13T13:52:52+00:00Mike Nourmaditha Putrimike.nourmaditha@gmail.com<p><strong>Pendahuluan</strong>: Diare merupakan gangguan pada proses buang air besar yang ditandai dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari dan tinja yang berair, yang terkadang disertai dengan darah atau lendir. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada 2017, diare diperkirakan menjadi penyebab kematian kedua tertinggi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, dengan sekitar 525.000 kematian setiap tahun</p> <p><strong>Tujuan</strong>:Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan informasi kepada keluarga tentang penyakit diare cair akut pada ibu balita yang terdri dari pengertian, etiologi, Tanda dan gejala, Komplikasi, dan Pencegahan Diare</p> <p><strong>Metode</strong>:Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan cara edukasi atau ceramah, selanjutnya dilakukan tanya jawab dengan peserta terkait materi yang diberikan.</p> <p><strong>Hasil</strong> : Didapatkan hasil dari 10 ibu balita mengatakan bahwa pemahaman dan pengetahuan mereka tentang penyakit diare, lebih baik dari sebelumya.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong> :Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai edukasi secara langsung dengan metode ceramah kepada keluarga yang berkunjung di Lingkungan Poli Klinik Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Kota Bandar Lampung berhasildilaksanakan dengan baik dan peserta dalam pengabdian ini sangat antusias dalam mengikuti kegiatan</p> <p> </p> <h3><strong>Kata kunci</strong>: Anak, Diare, Pengobatan Diare</h3>2024-12-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/124PENERAPAN YOGA DAN HIPNOSIS UNTUK MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI2025-01-10T13:37:08+00:00Yunetra Franciskayunetra.bid@gmail.comAprillia Ayu Shinta Yukaaprilliaayusy@gmail.comCindy Putri Dewantinicopirnando61@gmail.comRahmah Safithrirahmah.pipitt@gmail.com<p>Masa remaja merupakan periode transisi saat individu mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju ke dewasa (Manurung, M. F., Utami, S., & Rahmalia, S. 2015). Ciri primer yang menandai bahwa perempuan telah memasuki masa remaja adalah Haid. Haid atau kadanng disebut juga dengan menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam uterus, yang disebabkan oleh terlepasnya lapisan dinding rahim disertai pelepasan endometrium dan terjadi secara periodik setiap bulan.<br>Menurut WHO (World Health Organization) yang disebut dengan usia remaja adalah 12-24 tahun. Sedangkan menurut Kemenkes batas usia remaja adalah 10-19 tahun. Jumlah penduduk remaja dunia mencapai 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia. Di Indonesia, menurut Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk kelompok usia 10-19 tahun mencapai 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk (Novita, 2018). Berdasarkan data Kemenkes tahun 2019, jumlah remaja wanita usia 10-19 tahun mencapai 21 juta (Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia, 2019).</p>2024-12-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATANhttps://ejurnal.ilmukesehatanindonesia.com/index.php/dimaskes/article/view/126PELATIHAN IBU JOGO BUMI MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RUMAH TANGGA2025-01-19T00:58:46+00:00Nur Chabibahnchabibah@ymail.comFitriyaniFitriyani2@gmail.comIntan Azkia ParamitaAzkiaParamita@gmail.comWahyu ErsilaWahyuErsila@gmail.comAisyah Dzil KamalahAisyahDzilKamalah@gmail.com<p>Data dari KNLH menyebutkan volume sampah naik dua kali lipat yakni mencapai 200 ribu ton/hari. Artinya Indonesia akan memproduksi satu juta ton tumpukan sampah per hari. Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai salah satu organisasi kepemudaan agar menjadi perubahan di Kabupaten Pekalongan, pengelolaan sampah di Kabupaten Pekalonangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu mitra dalam upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Pekalonangan melalui pemberdayaan mandiri kader NA Ibu Jogo Bumi dengan pengeloaan sampah rumah tangga. Target luaran yang dihasilkan dari solusi ini adalah terbentuknya kader NA Ibu Jogo Bumi yang mampu menjadi role model di setiap cabang dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Pekalongan dan mengurangi angka penimbunan sampah di kabupaten Pekalongan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta. 32% berhasil sampai tahap produksi kompos dan terbentuk Kader IBU JOGO BUMI. Rekomendasi kegiatan agar dilakukan pelatian dan pendampingan secara berkala sehingga meningkatkan jumlah kader aktif IBU JOGO BUMI.</p> <p>Kata kunci : Ibu Jogo Bumi; Nasyiatul Aisiyah; Pelatihan; Pengelolaan Sampah</p>2024-12-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 DIMASKES - JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KESEHATAN