EDUKASI TENTANG ANEMIA DAN PENCEGAHANNYA DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA REMAJA PUTRI DI PANTI ASUHAN PUTERI AISYIYAH PEKANBARU

Penulis

  • Violita Dianatha Puteri Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Linda Suryani Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Busyra Hanim3 Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Susani Hayati Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Islah Wahyuni Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Dona Martilova Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
  • Ingelia Ingelia Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru

Kata Kunci:

Anemia, Remaja Putri, Terapi Komplementer, Teh Biji Nangka

Abstrak

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental dan aktifitas. Remaja putri beresiko tinggi mengalami anemia terutama anemia gizi besi. Hal ini terjadi akibat dari siklus menstruasi yang mulai terjadi pada fase remaja putri. Di Indonesia prevalensi anemia masih cukup tinggi, berdasarkan data Riskesdas 2018, pravelansi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia, oleh karena ini anemia menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus di tangani. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan edukasi tentang anemia dan pencegahanya pada remaja putri. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan terapi komplementer melalui minuman alternatif yang cocok dengan penderita anemia adalah dengan memformulasikan minuman berupa teh yang berbahan dasar biji nangka. Manfaat dari capaian dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat dapat mengetahui nilai gizi dalam produk dan konsumsi produk diharapkan dapat mencegah anemia khususnya bagi para remaja putri di Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pembagian produk, dan diskusi. Dari hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan terdapat perbedaan nilai skor pengetahuan remaja putri tentang anemia pada sebelum dan sesudah diberikan edukasi, dilihat dari hasil persentase sebelum  dilakukan edukasi yaitu 55% dan sesudah edukasi yaitu 90%. Semua peserta mendapatkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai anemia dan penggunaan terapi komplementer sebagai strategi pencegahan anemia.

Kata Kunci : Anemia, Remaja Putri, Terapi Komplementer, Teh Biji Nangka

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-17

Terbitan

Bagian

##section.default.title##